Gumpalannews.com, SIMEULUE - Mencuatnya Direktur RSUD Simeulue, dr. Effie Masyitah Siregar, diperiksa Ditreskrimsus Polda Aceh beberapa waktu lalu, atas dugaan korupsi Dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD tahun 2024 membuat Ormas Projo angkat bicara.
Projo perwakilan Simeulue mendesak Bupati Monas segera mengevaluasi kinerja Direktur RSUD Simeulue, agar tidak menjadi beban daerah.
"Ini kan kabarnya mereka sudah diperiksa Ditreskrimsus Polda Aceh. Kami mendesak agar Bupati segera mengevaluasi kinerja Direktur RSUD Simeulue. Agar tidak menjadi beban daerah,"kata Ketua Ormas Projo Muhammad Yusuf Daud kepada Gumpalannews.com. Rabu, (15/10/2025).
Yusuf mendukung langkah Polda Aceh mengungkap dugaan korupsi pengelolaan Dana Belanja Barang dan Jasa BLUD RSUD Simeulue 2024. Menurut Yusuf, langkah Polda Aceh sudah tepat karena menyangkut dengan pelayanan kesehatan masyarakat.
"Saya berharap Polda Aceh betul-betul mengungkap proses dugaan korupsi ini terjadi,"kata Yusuf.
Ditemui diruang kerjanya, Direktur RSUD Simeulue dr.Effie Masyitah Siregar belum bersedia memberikan keterangan ihwal dirinya diperiksa Ditreskrimsus Polda Aceh.
"Dalam kondisi seperti saya belum berkenan memberikan keterangan dan saya juga punya hak untuk tidak memberikan keterangan,"ujar Effie kepada Gumpalannews.com.
Informasi yang diperoleh Gumpalannews.com, terdapat 20 perusahaan lebih yang melakukan kerjasama operasional atau KSO dengan RSUD Simeulue pada tahun 2024.
Dari 20 perusahaan tersebut diantaranya;
PT. Sultan Medica Pharma
PT. Sukses Alkesindo
PT. Cakra Medika Antarnusa
PT. Rajaerba
Gumpalannews.com, sudah mengkonfirmasi Kabid Humas Polda Aceh Joko Krisdiyanto melalui salahsatu stafnya. Namun, hingga berita ini diturunkan Kabid Humas Polda Aceh belum memberikan keterangan resmi.
Komentar