Ratusan Dosen dan Calon Dosen di Sumsel Ikuti Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila

,
Anggota Dewan Pengarah BPIP, Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah saat membuka Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Dosen/Calon Dosen Pendidikan Pancasila Angkatan II Tahun 2025 di Palembang (Foto : BPIP/Gumpalannews.com)

Gumpalannews.com, PALEMBANG — Ratusan dosen dan calon dosen dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Sumatera Selatan dibekali pelatihan pembinaan ideologi Pancasila.

Suasana penuh semangat sangat terasa di Nusantara Grand Ballroom Palembang ketika mereka mengikuti Diklat Khusus Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) Angkatan II yang diselenggarakan di Palembang..

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di lingkungan akademik sekaligus menjawab tantangan kebangsaan di era digital dan globalisasi.

Kegiatan yang diikuti oleh 200 dosen ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, antara lain Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah selaku Dewan Pengarah BPIP, Dr. Johanes Haryatmoko, S.J., Dr. Surahno, S.H., M.Hum.

Kemudian Plt. Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Sadono Sriharjo, S.T., M.M., Dr. Arqom Kuswanjono, serta Prof. Dr. M. Sabri, M.Ag. dan Prof. Dr. Yadi Ruyadi sebagai Maheswara Utama BPIP.

Narasumber Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah menegaskan bahwa Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila bukan lagi tentang menghafal sila-sila, melainkan membentuk cara berpikir reflektif, kritis, dan kreatif.

"Pancasila bukan hanya dihafal, tetapi dihidupi sebagai panduan moral dan intelektual dalam memecahkan persoalan kebangsaan," ujarnya dalam keterangan persnya, Kamis (13/11/2025).

Ia juga menyoroti fenomena “lost generation of Pancasila” sejak tahun 2002, di mana nilai-nilai Pancasila mulai tergerus oleh arus globalisasi dan polarisasi sosial.

"Sejak berdirinya BPIP pada tahun 2018, pemerintah berupaya mengembalikan semangat tersebut agar kembali menjadi dasar dalam pendidikan dan kehidupan berbangsa,"ujarnya.

Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Dr. Surahno, menjelaskan bahwa penyelenggaraan diklat ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang BPIP dan Peraturan Badan Nomor 2 Tahun 2022 tentang materi dasar PIP.

"Dosen adalah agen perubahan. Melalui pembelajaran yang berakar pada nilai-nilai Pancasila, mereka akan menanamkan semangat kebangsaan dan integritas di dunia akademik,"tegasnya.

Ia mengatakan dosen memiliki peran penting sebagai agen perubahan yang menanamkan semangat kebangsaan dan integritas melalui pembelajaran berbasis nilai-nilai Pancasila.

Disisi lain, Dr. Arqom Kuswanjono Ketua Asosiasi Kelembagaan dan Dosen Mata Kuliah Wajib Kurikulum Seluruh Indonesia, menekankan pentingnya Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. 

"MKWK bukan sekadar pelengkap kurikulum, melainkan fondasi moral, intelektual, dan kebangsaan mahasiswa Indonesia." jelasnya.

Editor: Redaksi