Junaidi dan Mimpi Besarnya untuk Wujudkan Ceurih Sejahtera

,
Calon Keuchik Ceurih, Ulee Kareng, Banda Aceh, Junaidi. Foto: Untuk Gumpalannews.com

GUMPALANNEWS.COM I Banda Aceh - Di tengah semangat warga Gampong Ceurih menyambut pemilihan kepala desa (Keuchik) yang akan datang, muncul satu nama calon Keuchik yang mencuri perhatian. Ia adalah Junaidi, sosok sederhana yang dikenal dekat dengan warga dan memiliki visi jelas untuk membangun Ceurih menjadi gampong yang mandiri, religius, dan harmonis.

“Saya ingin Ceurih maju, berdiri tegak sejajar seperti gampong-gampong lainnya yang ada di Banda Aceh ini,” ucap Junaidi, Sabtu, 8 November 2025. Jawaban tersebut merupakan merupakan alasan dirinya maju dalam kontestasi pemilihan Keuchik Gampong Ceurih yang akan digelar bulan mendatang Desember mendatang.

Lahir di Susoh, 24 Juni 1981, ia mulai menetap di Ceurih sejak tahun 2006. Istri dan mertuanya adalah warga asli Ceurih. Keaktifan Junaidi dalam setiap kegiatan gampong, serta kedekatannya dengan warga sekitarnya membuatnya semakin menyatu dengan kehidupan sosial masyarakat setempat. 

Kesehariannya tak lepas dari dunia properti, bidang yang mengasah kemampuannya dalam mengelola aset dan berpikir strategis. Pengalaman inilah yang kemudian ingin ia bawa dalam pengelolaan pemerintahan gampong yang lebih profesional dan transparan.

“Pengalaman yang kita peroleh harus dapat dimanfaatkan untuk memajukan gampong,” kata laki-laki yang telah dikaruniai 3 orang anak ini.

Bagi dirinya, kunci dari kemajuan sebuah gampong terletak pada persatuan dan keberagaman. Ia bertekad menjaga keharmonisan antara perangkat desa dan warga serta para pemuda agar tidak muncul gesekan yang bisa menghambat pembangunan.

“Saya memegang teguh prinsip mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pemerintahan desa. Itu motto saya,” tegas Junaidi dengan sorot mata yang tajam.

“Warga harus merasa dilayani, bukan dibebani,” tambah dia.

Dalam visinya, ia menempatkan pembangunan berbasis masyarakat sebagai prioritas utama. Ia berencana membangun gedung serbaguna atau multifungsi yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti pusat pendidikan keagamaan, tempat pernikahan masyarakat, serta ruang olahraga bagi pemuda.

“Ceurih memiliki aset berupa lahan gampong yang dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah gedung serbaguna yang dapat digunakan sebagai pusat aktivitas keagamaan, dan acara pernikahan,” terang Junaidi. 

Ia juga bercita-cita mendirikan pusat kegiatan olahraga seperti lapangan mini soccer, yang dapat disewa oleh masyarakat Banda Aceh, dan dapat digunakan secara gratis oleh warga dan pemuda Ceurih.

“Selain menjadi sumber pendapatan gampong, fasilitas olahraga ini akan berdampak positif bagi pemuda karena akan terhindar dari kegiatan-kegiatan yang bertendensi negatif,” tutur Junaidi.

Pembangunan ini akan memanfaatkan investasi bangunan dari dana APBG Gampong, yang kemudian akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). Dengan konsep tersebut, gedung multifungsi tidak hanya gratis dimanfaatkan oleh masyarakat, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pendapatan bagi gampong.

“Setiap pembangunan harus berdampak langsung bagi warga, bukan sekadar proyek fisik,” ujarnya. 

Ia juga menegaskan bahwa untuk pembangunan jalan dan selokan, pemerintah gampong akan memanfaatkan pokok-pokok pikiran (pokir) dari dewan, sehingga dana gampong bisa difokuskan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Tak hanya fokus pada pembangunan fisik, ia juga ingin memfungsikan kembali lembaga Baitul Mal Gampong agar lebih aktif dalam kegiatan sosial. Salah satu gagasan mulianya adalah mencari “bapak asuh” bagi anak-anak yatim, sehingga mereka dapat tumbuh dengan perhatian dan dukungan yang layak.

Dengan semangat kebersamaan dan tata kelola yang profesional, calon kepala desa ini yakin bahwa Ceurih bisa tumbuh menjadi gampong yang sejahtera, religius, dan berdaya saing.

“Jabatan kepala desa bukanlah sekadar posisi, melainkan amanah untuk mengabdi dan membawa perubahan nyata bagi gampong dan masyarakat,” tutup Junaidi.